Selasa, 29 November 2011

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ARSITEKTUR: MENUJU TEORI MODAL MANUSIA ALOKASI DAN PEMBANGUNAN


SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ARSITEKTUR:
MENUJU TEORI MODAL MANUSIA
ALOKASI DAN PEMBANGUNAN


Tidak semua karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama kepentingan strategis pada pandangan berbasis sumber daya dari perusahaan, modal manusia teori, dan transaksi ekonomi biaya untuk mengembangkan arsitektur sumber daya manusia

Untuk mengembangkan kerangka kerja, harus mempelajari pekerjaan alternatif pengaturan yang digunakan oleh perusahaan dalam mengalokasikan bekerja. Bukan hanya berbagai bentuk kategori pekerjaan misalnya, internalisasi atau eksternalisasi. Teori modal manusia, transaksi eko-biaya nomics, dan pandangan berbasis sumber daya perusahaan semua berkumpul di dua dimensi-nilai dan keunikan keterampilan karyawan sebagai acuan utama dari arsitektur SDM. Pentingnya karyawan sebagai sumber daya sangat kompetitif.

            Walaupun mungkin terjadi bahwa beberapa perusahaan memanage semua karyawan dengan cara yang sama, terlepas dari pewaris nilai dan keunikan. Kebanyakan perusahaan membuat perbedaan signifikan dalam metode yang mereka gunakan untuk keahlian yang berbeda dan ini adalah determinan penting dari perusahaan. Jika kerangka ini mencerminkan organisasi internasional, kenyataannya banyak dari HRM strategis saat ini meneliti terlalu sederhana, mengabaikan kemungkinan bahwa perusahaan mungkin terlibat dalam lebih dari satu jenis modus kerja dan mengandalkan yang berbeda-beda SDM konfigurasi untuk mengelola mereka yang berbeda kelompok.

Sebagai lingkungan tekanan mental dan kompetitif dapat menyebabkan pembusukan alami dari modal manusia, hal ini perlu lebih dipahami bagaimana organisasi dibuat dan diubah untuk bersaing melalui orang-orang dari waktu ke waktu. Jenis penelitian ini berfokus pada cara-cara yang meningkatkan atau mengubah nilai dan keunikan modal manusia, serta bagaimana pergeseran dalam mode kerja dan relativitas didukung oleh SDM alternatif.

Intinya disini, yaitu mengadopsi sebuah arsitektur perperspektif yang dapat membantu akademisi dan praktisi-praktisi memahami bentuk tercetak manusia-tal memiliki potensi untuk menjadi sumber keunggulan kompetitif hari ini dan di masa depan, serta mereka yang tidak. Jika potensi yang  diidentifikasi, dikembangkan, dan disebarkan Strategi-Cally, perusahaan juga mungkin dapat mendapatkan keuntungan. Bahkan, kemampuan untuk mengelola arsitektur SDM itu sendiri sebenarnya dapat menjadi kemampuan inti bahwa perusahaan lain sulit untuk replikasi untuk organisasi untuk memanfaatkan manusia modal strategis, mereka harus diorganisir dalam dengan cara yang memungkinkan mereka untuk melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar