Selasa, 04 Oktober 2011

Tugas MSDM 2



Berani Salah Dalam Berbicara  Bahasa Inggris

Hanya orang takut yang bisa berani,
karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya.
Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap lebih berani.
- Mario Teguh

Sesungguhnya setiap manusia di dunia ini pasti mempunyai rasa takut, adapun rasa takut itu, bisa rasa takut dimarahi, takut diejek, takut difitnah, takut salah, takut tidak bisa, takut gagal, takut setan, takut miskin bahkan takut kaya dan takut-takut yang lainnya. Banyak hal yang menyebabkan  rasa takut itu hinggap di pikiran manusia, mungkin kebanyakan disebabkan  oleh opini orang lain, sebagai contoh : orang tua yang melarang anaknya mendaki gunung karena telah banyak korban yang ditimbulkan dari kegiatan seperti ini. Hal itu memang benar dan fakta membuktikannya demikian, tapi fakta lain juga banyak pendaki gunung yang selamat, lebih banyak selamat nya atau meninggalnya ? pasti lebih banyak yang selamat kan ? tapi kembali semua itu tergantung penilaian setiap orang tentang fakta di dalam mendaki gunung. Sang anak yang mendengar pendapat dari orang tua tentang kejadian buruk saat mendaki gunung, membuat sang anak takut untuk mencoba aktivitas mendaki, jangankan mendaki , mungkin menjalani aktivitas outdoor yang bertemakan alam mereka juga masih takut.

Itu sedikit saja contoh rasa takut yang ditimbulkan oleh opini orang lain yang dapat mempengaruhi kita dalam jangka panjang kedepannya. Demikian juga berbicara bahasa asing atau dalam hal ini bahasa Internasional atau bahasa Inggris. Kita sering takut berbicara bahasa Inggris dikarenakan mungkin takut grammar-nya lupa atau pronounciation-nya salah. Kita takut orang lain tidak mengerti apa yang kita katakan dan hal itu hanya membuat kita malu di depan orang tersebut. Memang hal itu wajar, kita sudah belajar bahasa Inggris mulai kecil, di sekolah kita diajarkan banyak rumus-rumus dan peraturan dalam menulis serta bagaimana berbicara Inggris yang benar, hingga tata bahasa dan pengucapannya. Tapi disini yang kurang adalah kita tidak mempraktekkannya ke dalam hal-hal yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dan tanpa sadar membuat semua ilmu yang telah kita pelajari tersebut hanya menjadi sekedar teori semata tanpa ada manfaat real kedepannya. 

Berani salah, dalam hal ini bukan ngawur, tapi lebih pada berani melakukan sesuatu yang kita anggap benar. Saya punya pengalaman tentang berani salah dalam berbicara Inggris, tepatnya saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok NTB yang kebanyakan pendakinya adalah tourist asing. Teman mendaki saya selalu menyapa para pendaki asing di setiap kita berpapasan dengan mereka. Saat kita sedang beristirahat sambil menikmati pemandangan di gunung, ada seorang pendaki asing dari Austria yang kecapekan dan duduk sendirian di samping kita. Teman saya bertanya, “where do you come from sir ?”, sang tourist menjawab “from Austria”, teman saya bertanya lagi, “are you alone” ? , mungkin karena teman saya melihat sang tourist hanya sendiri disitu, dan tourist menjawab, “yes”.  Beberapa saat, teman saya mulai bingung ingin mengajak tourist itu bicara apa lagi, lalu karena melihat si tourist sudah tua, teman saya lalu mengajukan pertanyaan, “how age you, sir ?” yang menurutnya artinya berapa umur anda tuan ?. Disini menurut teman saya, arti kata age adalah umur dalam bahasa Indonesia dan itu memang benar. Lalu si tourist menjawab, “hmm, I don’t know what you’re talking about ?” . Teman saya pun mengulanginya dengan pengucapan yang lebih jelas, “how age you, sir ?”. dan si tourist pun nampak semakin bingung. Saya yang mengerti maksud teman saya tidak tinggal diam melihat tourist tersebut bingung. Langsung saja saya bertanya ke tourist dengan berkata , “how old are you ?”, seketika tourist pun menjawab, “oh, seventy four”. Teman saya langsung menjawab, “woow, very strong man !” si tourist pun hanya tersenyum melihat pengakuan teman saya. Teman saya pun mengakui bahwa ia lupa bahasa Inggrisnya bila ingin bertanya umur, yang dia tahu bahasa Inggrisnya umur itu age.
Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini yaitu lakukan saja bila itu merasa benar bagi anda, karena bila salahpun, setidaknya anda dapat mengambil pelajaran darinya, kalau bahasa Inggrisnya, just do it. Seperti kata Mario Teguh bahwa, “keberanian itu bukanlah hilangnya rasa takut, tapi penilaian bahwa ada hal yang lebih penting dibanding rasa takut.” Apa hal yang lebih penting dari rasa takut salah berbicara bahasa Inggris ? . Banyak hal yang lebih penting, yaitu proses pembelajarannya, tanpa sadar kita memupuk keberanian berbicara bahasa Inggris, dan itu yang paling penting.
Di dunia Internasional apalagi di saat persaingan global saat ini yang semakin ketat, keberanian untuk berbicara akan membuka masa depan seseorang. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.  Salah satu cara meningktakan SDM adalah dengan meningkatkan kualitas berbicara bahasa Internasional. Beranilah salah selagi muda, tapi terus belajar mengoreksi diri. Yuk, pupuk keberanianmu!